Borderland ( 4 DVD )
Borderlands: The Pre-Sequel! – Mengungkap Sisi Lain Handsome Jack
Billion Goenawan | On October 27, 2014 at 11:12 am

Begitu pulalah yang akan kamu rasakan di game ini. Kamu harus bertualang di bulan yang gravitasinya sangat rendah. Meski pun petualangan kamu bertambah sulit, namun jelas kesulitan tersebut membawa hal yang baru ke dalam dunia Borderlands, dan pastinya membuat petualangan kamu di sini tidak kalah seru.
Kamu bisa memilih salah satu dari empat orang Vault Hunter yang disediakan. Bagi saya, karakter yang paling menarik adalah Claptrap. Tampil sebagai penggembira di Borderlands dan Borderlands 2, kini Claptrap hadir sebagai playable character. Masih ciri khasnya yang sangat gemar berbicara, Claptrap membuktikan diri di Borderlands: The Pre-Sequel! bahwa dirinya tidak hanya jago berbicara namun juga mampu membantai para lawan dengan sangat mahir. Selain Claptrap, kamu juga dapat memainkan Athena, Wilhelm, atau Nisha.
Masing-masing karakter di atas memiliki skill uniknya tersendiri dan sangat menarik untuk dicoba satu per satu. Sayangnya, tingkat percabangan skill yang dimiliki he Pre-Sequel sama persis seperti yang ada di Borderlands 2, yaitu hanya ada enam tingkat kedalaman skill dan satu karakter memiliki sekitar 30 skill yang bisa dicoba. Sangat disayangkan karena sang developer nampak malas untuk menggali lebih dalam sistem skill yang sebenarnya masih bisa digarap dengan lebih luas dan variatif lagi.

Meski rata-rata kamu tidak terlalu bingung, namun sesekali kamu akan dibingungkan dengan beberapa misi yang membutuhkan analisis yang lebih mendalam. Karena kamu berada di bulan, maka kamu bisa dengan mudah melayang bukan? Selain melayang, kamu juga dapat melakukan double jump dan meluncur beberapa saat di udara berkat alat yang diberikan oleh seorang NPC pada awal-awal permainan.
Banyak tempat-tempat yang harus kamu gapai dengan memanfaatkan fitur double jump atau meluncur di udara tersebut. Akibatnya, misi-misi yang ada di sini membutuhkan logika berpikir yang lebih keras. Kamu harus banyak menggunakan manuver untuk menyelesaikan misi, tidak cukup berjalan lurus atau sekedar jongkok, namun kamu juga harus memprediksi kapan timing yang tepat untuk menggunakan meluncur di udara untuk menggapai sebuah platform.
Tidak hanya untuk menyelesaikan quest, hal mengasyikkan lain yang bisa kamu dapatkan dari meluncur di udara adalah kamu bisa berpindah dari satu titik map ke titik lain dengan lebih cepat. Bahkan saya lebih sering meluncur daripada berjalan di game ini. Selain itu, eksplorasi map di game ini menjadi semakin variatif. Kamu bisa menjumpai berbagai macam loot atau tempat-tempat unik yang bisa kamu gapai dengan meluncur tadi. Tapi perlu diperhatikan, untuk dapat melakukan double jump atau meluncur di udara, kamu harus memiliki persediaan oksigen yang cukup. Hal-hal lebih lanjut mengenai oksigen akan saya jelaskan tepat di paragraf bawah berikut ini.

Sistem oksigen ini bukanlah sistem baru yang terlalu berkesan bagi saya. Selama dua belas jam lebih memainkan game ini, saya sama sekali tidak pernah kelimpungan akibat kekurangan oksigen. Setiap musuh yang kamu bunuh akan menjatuhkan oksigen tambahan secara random dengan instensitas yang cukup sering. Selain itu, setiap beberapa meter dari map terdapat area untuk mengisi ulang oksigen, sangat mudah untuk menemukan area tersebut. So, sistem oksigen di game ini tidak terlalu memberikan tantangan lebih bagi saya.

Jadi, Stingray dapat mengambang di udara dan berperan layaknya pesawat apabila kamu melaju kencang kemudian menyeberangi sebuah jurang. Kekurangan (atau mungkin kelebihan) Stingray adalah hanya bisa ditunggangi oleh satu orang saja, jadi bagi kamu yang biasanya suka asal main nebeng di game Borderlands sebelumnya, saya rasa kamu harus siap repot untuk latihan menyetir sendiri di game ini, hehehe. Selain itu, dengan adanya empat kendaraan dalam satu map menjadikan game ini semakin ramai dengan efek tembakan dan ledakan dahsyat yang dilancarkan masing-masing kendaraan.
Yang terjadi selanjutnya adalah karakter kamu yang awalnya mengambang di udara akan dengan cepat menghentak tanah kemudian mengakibatkan musuh-musuh kamu terhempas dan terkena damage. Kontrol barusan cukup seru untuk dilakukan terutama ketika musuh-musuh sedang bergerombol dalam jumlah besar. Sensasi menghentak musuh dalam jumlah besar membawa suasana seru dan lucu yang berbaur menjadi satu sehingga bisa membuatmu ketagihan.
Namun dari pengalaman saya pribadi, semakin lama musuh yang kamu hadapi akan semakin kuat sehingga sangat tidak memungkinkan bagi kamu untuk terus-terusan bermain-main dengan gravity slam tersebut. Alhasil, semakin jauh saya bermain semakin jarang juga saya menggunakan kontrol tersebut dan hanya menggunakannya dalam kondisi darurat saja, terutama ketika musuh sedang mengeroyok saya dari segala penjuru.
Seharusnya dalam selang waktu empat sampai lima tahun, sektor grafis dari game ini mampu dipoles lebih banyak lagi dan mampu memberikan perbedaan yang signifikan, sehingga pertanyaan dalam hati saya tadi bisa dijawab dengan lebih mantap dan memuaskan. Tidak berhenti sampai di situ saja, user interface yang akan kamu temui pun sama persis seperti Borderlands 2, hmm … saya sampai bingung mau mengomentari apa.

Biarpun penambahan fitur dari seri sebelumnya terlihat tanggung, toh saya tetap enjoy saja memainkan game ini. Lagipula, unsur-unsur menarik dari seri-seri Borderlands sebelumnya mampu dipertahankan di The Pre-Sequel, jadi saya rasa game ini tidak bisa dibilang buruk.
Untuk urusan pemberian skor, sulit bagi saya untuk menentukan. Sebab bagi gamer yang bukan fan Borderlands namun pernah memainkan game dari seri ini sebelumnya, kemungkinan akan menganggap The Pre-Sequel layak untuk ditinggalkan secepat mungkin. Namun bagi gamer yang baru memainkan Borderlands, saya percaya game ini akan sangat seru bagi mereka. So, skor yang saya berikan akan cukup standar berdasarkan pertimbangan dari kedua sisi gamer tadi.
The Pre-Sequel bisa kamu dapatkan dengan harga Rp. 539.000 melalui Steam. Harga standar yang memang sudah biasa dibanderol untuk gameberstandar AAA. Herannya, game ini hanya bisa kamu dapatkan di PC, PS3, atau Xbox 360 saja. Perhatikan, tidak ada console next-gen yang dijadikan tempat singgah game ini. Entah apa alasan sesungguhnya dari developer dan publisher untuk tidak memasukkan game ini ke console next-gen. Apakah kamu salah satu pemilik console next-gen yang kecewa? Sampaikan perasaan kamu melalui kolom komentar di bawah ya. :)
Sudahkah kamu menamatkan Borderlands 2? Kalau sudah, pasti kamu puas dengan ending yang disajikan. Namun tahukah kamu bahwa sebelum menjadi seorang antagonis yang sok dan psikopat, Handsome Jack (musuh utama di Borderlands 2) adalah seorang yang baik, sabar, dan hanyalah programmer biasa? Apa betul? Bagaimana bisa ia menjadi jahat? Jawabannya bisa kamu temukan sendiri melalui Borderlands: The Pre-Sequel! yang secara sepintas mengingatkan saya akan prekuel Star Wars yang menceritakan kisah di balik menjadi jahatnya seorang Anakin Skywalker.
Sebagai tambahan pembuka, review saya kali ini lebih mengarah kepada para gamer yang paling tidak sudah pernah mencicipi permainan Borderlands atau Borderlands 2. Namun jika kamu sebelumnya belum pernah memainkan seri Borderlands sama sekali, jangan berkecil hati sebab saya tidak memakai istilah aneh-aneh di tulisan ini dan jika kamu terus membaca saya pastikan kamu akan mendapatkan banyak pengetahuan baru mengenai seri Borderlands. :)
Sebagai tambahan pembuka, review saya kali ini lebih mengarah kepada para gamer yang paling tidak sudah pernah mencicipi permainan Borderlands atau Borderlands 2. Namun jika kamu sebelumnya belum pernah memainkan seri Borderlands sama sekali, jangan berkecil hati sebab saya tidak memakai istilah aneh-aneh di tulisan ini dan jika kamu terus membaca saya pastikan kamu akan mendapatkan banyak pengetahuan baru mengenai seri Borderlands. :)
Ayo Ramai-Ramai Pergi ke Bulan!
Dalam Borderlands: The Pre-Sequel!, kamu akan disuguhkan kisah di mana kamu akan menjadi salah satu Vault Hunter yang membantu Jack (nama asli Handsome Jack sebelum menjadi jahat) untuk menemukan teknologi canggih alien yang sangat mahal harganya bernama The Vault. Untuk mendapatkan sesuatu yang sangat berharga, tentu daya juang yang dibutuhkan juga sangatlah besar dan amat sangat berliku tajam.Begitu pulalah yang akan kamu rasakan di game ini. Kamu harus bertualang di bulan yang gravitasinya sangat rendah. Meski pun petualangan kamu bertambah sulit, namun jelas kesulitan tersebut membawa hal yang baru ke dalam dunia Borderlands, dan pastinya membuat petualangan kamu di sini tidak kalah seru.
Hanya Terdapat (Sangat) Sedikit Perbedaan Dibanding Borderlands 2
Secara mekanisme permainan, banyak yang beranggapan seri Borderlands kali ini hanyalah perulangan dan update minor dari game sebelumnya yaitu Borderlands 2. Pernyataan tersebut memang tidak sepenuhnya salah. Borderlands: The Pre-Sequel! harus saya akui memang tidak membawa banyak perubahan dibandingkan Borderlands dan Borderlands 2. Jenis senjata, karakter-karakter yang kamu temui, serta tipe-tipe tempat dan musuh yang kamu temui di sini kebanyakan sudah pernah kamu jumpai di iterasi-iterasi sebelumnya.Kamu bisa memilih salah satu dari empat orang Vault Hunter yang disediakan. Bagi saya, karakter yang paling menarik adalah Claptrap. Tampil sebagai penggembira di Borderlands dan Borderlands 2, kini Claptrap hadir sebagai playable character. Masih ciri khasnya yang sangat gemar berbicara, Claptrap membuktikan diri di Borderlands: The Pre-Sequel! bahwa dirinya tidak hanya jago berbicara namun juga mampu membantai para lawan dengan sangat mahir. Selain Claptrap, kamu juga dapat memainkan Athena, Wilhelm, atau Nisha.
Masing-masing karakter di atas memiliki skill uniknya tersendiri dan sangat menarik untuk dicoba satu per satu. Sayangnya, tingkat percabangan skill yang dimiliki he Pre-Sequel sama persis seperti yang ada di Borderlands 2, yaitu hanya ada enam tingkat kedalaman skill dan satu karakter memiliki sekitar 30 skill yang bisa dicoba. Sangat disayangkan karena sang developer nampak malas untuk menggali lebih dalam sistem skill yang sebenarnya masih bisa digarap dengan lebih luas dan variatif lagi.
Meluncur di Prosotan? Di Sini Kamu Bisa Meluncur di Udara!
Tidak mau kalah dengan sistem skill, dari sisi side-mission apa yang kamu dapatkan di The Pre-Sequel kurang lebih sama dengan seri Borderlands sebelumnya. Misi-misi yang akan kamu temukan di sini hadir dalam wujud seperti mempertahankan markas dari wave attack, membunuh para monster dalam jumlah tertentu, mencari item yang tersembunyi di suatu wilayah, atau mengalahkan mini boss. Baik side quest maupun main quest memiliki indikator map sebagai penanda lokasi penyelesaian quest, jadi rata-rata kamu tidak akan terlalu bingung untuk menyelesaikan tiap-tiap quest yang ada.Meski rata-rata kamu tidak terlalu bingung, namun sesekali kamu akan dibingungkan dengan beberapa misi yang membutuhkan analisis yang lebih mendalam. Karena kamu berada di bulan, maka kamu bisa dengan mudah melayang bukan? Selain melayang, kamu juga dapat melakukan double jump dan meluncur beberapa saat di udara berkat alat yang diberikan oleh seorang NPC pada awal-awal permainan.
Banyak tempat-tempat yang harus kamu gapai dengan memanfaatkan fitur double jump atau meluncur di udara tersebut. Akibatnya, misi-misi yang ada di sini membutuhkan logika berpikir yang lebih keras. Kamu harus banyak menggunakan manuver untuk menyelesaikan misi, tidak cukup berjalan lurus atau sekedar jongkok, namun kamu juga harus memprediksi kapan timing yang tepat untuk menggunakan meluncur di udara untuk menggapai sebuah platform.
Tidak hanya untuk menyelesaikan quest, hal mengasyikkan lain yang bisa kamu dapatkan dari meluncur di udara adalah kamu bisa berpindah dari satu titik map ke titik lain dengan lebih cepat. Bahkan saya lebih sering meluncur daripada berjalan di game ini. Selain itu, eksplorasi map di game ini menjadi semakin variatif. Kamu bisa menjumpai berbagai macam loot atau tempat-tempat unik yang bisa kamu gapai dengan meluncur tadi. Tapi perlu diperhatikan, untuk dapat melakukan double jump atau meluncur di udara, kamu harus memiliki persediaan oksigen yang cukup. Hal-hal lebih lanjut mengenai oksigen akan saya jelaskan tepat di paragraf bawah berikut ini.
Atur Nafas Kamu Selama Di Bulan
Sama seperti manusia bumi, karakter-karakter (bahkan Claptrap si robot) kamu memerlukan oksigen untuk dapat beraktivitas. Nah, hal ini juga menjadi salah satu pembeda di The Pre-Sequel. Di sini kamu diperkenalkan dengan sistem oksigen yang memaksa kamu untuk selalu memiliki cadangan oksigen ketika sedang berada di luar gedung. Sejak selangkah kamu keluar dari ruangan maka oksigen kamu akan berkurang secara perlahan. Jika oksigen kamu habis maka HP kamu akan berkurang secara perlahan-lahan.Sistem oksigen ini bukanlah sistem baru yang terlalu berkesan bagi saya. Selama dua belas jam lebih memainkan game ini, saya sama sekali tidak pernah kelimpungan akibat kekurangan oksigen. Setiap musuh yang kamu bunuh akan menjatuhkan oksigen tambahan secara random dengan instensitas yang cukup sering. Selain itu, setiap beberapa meter dari map terdapat area untuk mengisi ulang oksigen, sangat mudah untuk menemukan area tersebut. So, sistem oksigen di game ini tidak terlalu memberikan tantangan lebih bagi saya.
Memperkenalkan Grinder System
Sekarang untuk mendapatkan senjata bertipe ungu (yang mana adalah senjata tipe terkuat di dunia Borderlands), kamu tidak perlu berharap pada peti senjata semata. Di game ini sudah terdapat grinder system yang mana kamu bisa mengorbankan tiga senjata kemudian dengan proses grind + keberutungan, maka ketiga senjata tersebut akan menjadi sebuah senjata baru yang lebih canggih. Jika kamu tidak beruntung, maka senjata baru yang kamu peroleh akan cenderung biasa-biasa saja. Mirip dengan judi memang, tapi saya yakin judi melalui grinder tidak akan dilarang oleh Bang Roma.Yeah! Kendaraan Baru!
Jika dari Borderlands ke Borderlands 2 kamu tidak menemukan kendaraan baru yang memberi kesan berbeda, di Borderlands: The Pre-Sequel! kamu akan menemukan kebalikannya. Di game ini terdapat sebuah kendaraan baru yang bernama Stingray. Perbedaan Stringray dengan kendaraan lainnya adalah kendaraan ini menggunakan teknologi low gravity.Jadi, Stingray dapat mengambang di udara dan berperan layaknya pesawat apabila kamu melaju kencang kemudian menyeberangi sebuah jurang. Kekurangan (atau mungkin kelebihan) Stingray adalah hanya bisa ditunggangi oleh satu orang saja, jadi bagi kamu yang biasanya suka asal main nebeng di game Borderlands sebelumnya, saya rasa kamu harus siap repot untuk latihan menyetir sendiri di game ini, hehehe. Selain itu, dengan adanya empat kendaraan dalam satu map menjadikan game ini semakin ramai dengan efek tembakan dan ledakan dahsyat yang dilancarkan masing-masing kendaraan.
Jangan Lupakan Pula Gravity Slam
Cara mengontrol karakter yang ada di game ini pun sama persis seperti game Borderlands sebelumnya atau malah sangat mirip dengan game FPS modern yang sudah ada seperti Call of Duty atau Payday 2. Klik kiri untuk menembak, klik kanan untuk aim, C untuk jongkok, tombol F untuk mengeluarkan special skill, dan seterusnya. Yang menarik di game ini adalah kamu dapat melakukan gravity slam ke lawan-lawan kamu. Caranya yaitu dengan melompat dengan spasi, kemudian ketika kamu masih berada di udara, tekan tombol C.Yang terjadi selanjutnya adalah karakter kamu yang awalnya mengambang di udara akan dengan cepat menghentak tanah kemudian mengakibatkan musuh-musuh kamu terhempas dan terkena damage. Kontrol barusan cukup seru untuk dilakukan terutama ketika musuh-musuh sedang bergerombol dalam jumlah besar. Sensasi menghentak musuh dalam jumlah besar membawa suasana seru dan lucu yang berbaur menjadi satu sehingga bisa membuatmu ketagihan.
Namun dari pengalaman saya pribadi, semakin lama musuh yang kamu hadapi akan semakin kuat sehingga sangat tidak memungkinkan bagi kamu untuk terus-terusan bermain-main dengan gravity slam tersebut. Alhasil, semakin jauh saya bermain semakin jarang juga saya menggunakan kontrol tersebut dan hanya menggunakannya dalam kondisi darurat saja, terutama ketika musuh sedang mengeroyok saya dari segala penjuru.
Cel-shading yang Masih Sama
Dari segi grafis, Borderlands: The Pre-Sequel! pun juga tidak banyak mengalami perubahan dibandingkan iterasi sebelumnya. Gaya cel-shading khas mereka beserta panorama-panorama dunia yang indah masih dipertahankan tanpa ada unsur-unsur wah yang baru. Memang mata saya masih bisa mentolerir apa yang ditampilkan oleh game ini, namun saya sempat bertanya dalam hati saya … Apakah game ini masih menggunakan teknologi yang sama dengan teknologi yang mereka gunakan untuk membuat Borderlands yang pertama?Seharusnya dalam selang waktu empat sampai lima tahun, sektor grafis dari game ini mampu dipoles lebih banyak lagi dan mampu memberikan perbedaan yang signifikan, sehingga pertanyaan dalam hati saya tadi bisa dijawab dengan lebih mantap dan memuaskan. Tidak berhenti sampai di situ saja, user interface yang akan kamu temui pun sama persis seperti Borderlands 2, hmm … saya sampai bingung mau mengomentari apa.
The Verdict
Sebagai pecinta seri Borderlands, saya sampai saat ini pun masih bersemangat memainkan Borderlands: Pre-Sequel!. Alasan utama saya adalah karena saya sangat penasaran bagaimana proses seorang Jack bisa menjadi Handsome Jack tanpa make-up, namun karena nafsu ingin menguasai dunia.Biarpun penambahan fitur dari seri sebelumnya terlihat tanggung, toh saya tetap enjoy saja memainkan game ini. Lagipula, unsur-unsur menarik dari seri-seri Borderlands sebelumnya mampu dipertahankan di The Pre-Sequel, jadi saya rasa game ini tidak bisa dibilang buruk.
Untuk urusan pemberian skor, sulit bagi saya untuk menentukan. Sebab bagi gamer yang bukan fan Borderlands namun pernah memainkan game dari seri ini sebelumnya, kemungkinan akan menganggap The Pre-Sequel layak untuk ditinggalkan secepat mungkin. Namun bagi gamer yang baru memainkan Borderlands, saya percaya game ini akan sangat seru bagi mereka. So, skor yang saya berikan akan cukup standar berdasarkan pertimbangan dari kedua sisi gamer tadi.
The Pre-Sequel bisa kamu dapatkan dengan harga Rp. 539.000 melalui Steam. Harga standar yang memang sudah biasa dibanderol untuk gameberstandar AAA. Herannya, game ini hanya bisa kamu dapatkan di PC, PS3, atau Xbox 360 saja. Perhatikan, tidak ada console next-gen yang dijadikan tempat singgah game ini. Entah apa alasan sesungguhnya dari developer dan publisher untuk tidak memasukkan game ini ke console next-gen. Apakah kamu salah satu pemilik console next-gen yang kecewa? Sampaikan perasaan kamu melalui kolom komentar di bawah ya. :)